Pengkabelan dan IP Address
MAKALAH
JARINGAN KOMPUTER
JARINGAN KOMPUTER
PENGKABELAN DAN IP ADDRESS
Dosen Pembimbing :
Iwan Lesmana S.Kom, M.Kom
Iwan Lesmana S.Kom, M.Kom
Di susun oleh :
Nama : Imam Rohman
NIM : 20170910024
Sistem Informasi A 2017
NIM : 20170910024
Sistem Informasi A 2017
FAKULTAS KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
2018
2018
BAB 1
KABEL UTP
Jenis dan Tipe Kabel pada Networking
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang
berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel
yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTPunshielded
twisted pair dan STP (shielded twisted pair) dan coaxial
cable.
Kabel UTP
UTP, singkatan dari
“Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap
interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat
pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori
kabel UTP.Dari kategori 1 sampai kategori 5.Untuk jaringan komputer yang
terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.
Kategori 3 bisa untuk
transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya
buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat
ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.
Setahu penulis ada
banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan
relatif murah adalah merek Belden – made in USA.Kalau mau yang lebih murah dan
penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150
meter.Jangan lupa beli konektornya.Konektornya bentuknya seperti colokan telepon
hanya saja lebih besar.Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5
adalah RJ-45.Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe
penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover
cable.Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight
cabledigunakan untuk menghubungkan client ke hub/router,
sedangkancrossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau
dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
- Straight Cable
Menghubungkan ujung
satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu
merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari
masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara
internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu :
Untuk kabel dengan
konfigurasi memiliki sususan warna sebagai berikut (568 A) :
1. putih hijau
2. hijau
3. putih oranye
4. biru
5. putih biru
6. oranye
7. putih coklat
8. coklat
2. hijau
3. putih oranye
4. biru
5. putih biru
6. oranye
7. putih coklat
8. coklat
- Cross Over Cable
Kabel jenis ini biasa
digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan dengan hierarki setingkat,
sebagai contoh koneksi antara PC to PC, atau PC ke AP Radio, Router to router.
Berikut konfigurasi pengkabelan/pemasangan konektor RJ-45:
untuk cross memiliki
konfigurasi kabel dengan ujung – ujung A-B atau B-A , maksudnya jika salah
satu ujungnya seperti ini:
1. putih hijau
2. hijau
3. putih oranye
4. biru
5. putih biru
6. oranye
7. putih coklat
8. coklat
maka ujung lainya harus bertipe seperti ini
1. putih oranye
2. oranye
3. putih hijau
4. biru
5. putih biru
6. hijau
7. putih coklat
8. coklat
Cara Crimping Kabel
UTP ke RJ-45 (Straight dan Cross)
Setelah mengetahuiberbagai kabel jaringan komputer lan,
kita akan melakukan crimping terhadap kabel UTP menggunakan konektor RJ-45 agar
bisa digunakan untuk menghubungkan hardware komputer.
nah, sebelum kita mulai, bahan-bahan yang harus dipersiapkan adalahkabel utp, konektor RJ-45, dan Tang crimping dan kalo lebih bagus kalo kamu ada Lan Tester untuk menguji kabel, jika tidak, masih bisa menggunakan cara lain untuk mengujinya..
nah, sebelum kita mulai, bahan-bahan yang harus dipersiapkan adalahkabel utp, konektor RJ-45, dan Tang crimping dan kalo lebih bagus kalo kamu ada Lan Tester untuk menguji kabel, jika tidak, masih bisa menggunakan cara lain untuk mengujinya..
Tang
Crimping
|
Kabel
UTP
|
Lan
Tester
|
RJ-45
|
Kabel UTP terdiri dari 2 jenis, yaitu Straight
dan Cross, kabel straight digunakan untuk menghubungkan dua buah hardware yang
berbeda seperti menghubungkan PC ke Switch/Hub, dan kabel Cross digunakan untuk
menghubungkan dua buah hardware yang sama seperti dari PC ke PC, Laptop ke
Laptop.
Untuk membuat kabel
Straight, susunan warna
yang digunakan adalah :
Sususan warna pada
ujung 1 = Putih Orange, Orange, Putih Hijau, Biru, Putih Biru, Hijau, Putih
Coklat, Coklat
Sususan warna pada
ujing 2 sama dengan ujung 1.
Untuk membuat kabel Cross, susunan warna yang digunakan adalah :
Susunan warna pada ujung 1 = Putih Orange, Orange, Putih Hijau, Biru, Putih Biru, Hijau, Putih Coklat, Coklat
Susunan warna pada ujung 2 yaitu = Putih Hijau, Hijau, Putih Orange, Biru, Putih Biru, Orange, Putih Coklat, Coklat
LANGKAH LANGKAH CRIMPING KABEL STRAIGHT DAN CROSS.
Cara Crimping Kabel UTP ke RJ-45:
1. Kupas kulit kabel selebar 2 cm.
2. Susun rapi delapan kabel yang terdapat didalam sesuai dengan gambar dan penjelasan diatas.
3. Luruskan kabel yang masih kusut.
4. Ratakan ujung kabel dengan memotong nya menggunakan tang crimping.
5. Setelah yakin urutan warna benar dan ujung kabel sudah rata, masukan kabel kedalam konektor RJ-45 , pastikan ujung kabel menyentuh ujung RJ-45, dan jepitlah menggunakan Tang Crimping.
6. Setelah menyelesaikan kedua ujung kabel, uji menggunakan Lan tester, jika semua lampu menyala, berarti kabel tersebut telah di crimping dengan benar dan bisa digunakan.
BAB 2
IP ADDRESS
Pengertian dan
Konsep Dasar IP Address
- Internet Protocol (IP)address
adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang
berpartisipasi dalam jaringan komputeryang
memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi
antara node-nya.
- Alamat IP (Internet Protocol
Address atau sering disingkat IP)
adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai
sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini
adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau
IP versi 6) yang menunjukkan alamat darikomputer tersebut pada jaringan
Internet berbasis TCP/IP.
- Internet Assigned Numbers
Authority (IANA) yang
mengelola alokasi alamat IP global. Walaupun alamat IP
disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan
manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6).
Internet Protocol juga
memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan menentukan
lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routing.
Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk
sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang
ditambahkan ke alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24.
Sistem pengalamatan IP
ini terbagi menjadi dua, yakni:
* IP versi 4 (IPv4)
* IP versi 6 (IPv6)
* IP versi 6 (IPv6)
Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address
komputer pengirim dan komputer penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu
alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address)
dalam sebuah jaringan.
Alamat jaringan digunakan oleh router untuk mencari jaringan
tempat sebuah komputer lokal berada, semantara alamat komputer lokal digunakan
untuk mengenali sebuah komputer pada jaringan lokal.
1. Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 4
(sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan
yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP
versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati
hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh
dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit)
dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP
versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga
nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296
host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka
dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Alamat IPv4 terbagi
menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan
untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP.
Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.Alamat
unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah
disebutkan sebelumnya.
RFC 791 alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa
kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya
yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam
oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih
mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi
desimal.
Kelas Alamat IP
|
Oktet
pertamaTemplate:Br(desimal)
|
Oktet
pertamaTemplate:Br(biner)
|
Digunakan oleh
|
Kelas A
|
1–126
|
0xxx xxxx
|
Alamat unicast untuk
jaringan skala besar
|
Kelas B
|
128–191
|
1xxx xxxx
|
Alamat unicast untuk
jaringan skala menengah hingga skala besar
|
Kelas C
|
192–223
|
110x xxxx
|
Alamat unicast untuk
jaringan skala kecil
|
Kelas D
|
224–239
|
1110 xxxx
|
Alamat multicast
(bukan alamat unicast)
|
Kelas E
|
240–255
|
1111 xxxx
|
Direservasikan;umumnya
digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
|
Kelas A
Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala
besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan
nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat
sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126
jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127
tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication
(IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat unicast
kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit
pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner
10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah
network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap
network-nya.
Kelas C
Alamat IP unicast
kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam
oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit
selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network
identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host
identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254
host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP
multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di
dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan
sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.Untuk lebih jelas
mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
“eksperimental” atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan.
Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya
digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Kelas Alamat
|
Nilai oktet pertama
|
Bagian untuk Network Identifier
|
Bagian untuk Host Identifier
|
Jumlah Jaringan Maksimum
|
Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
|
Kelas A
|
1-126
|
W
|
X.Y.Z
|
126
|
16,777,214
|
Kelas B
|
128-191
|
W.X
|
Y.Z
|
16,384
|
65,534
|
Kelas C
|
192-223
|
W.X.Y
|
Z
|
2,097,152
|
254
|
Kelas D
|
224-239
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Kelas E
|
240-255
|
Dicadangkan;eksperimen
|
Dicadangkan;eksperimen
|
Dicadangkan;eksperimen
|
Dicadangkan;eksperimen
|
Catatan: Penggunaan
kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah
tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat
dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah
tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang
semakin meluas.Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas
seperti alamat IPv4.Alamat yang dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut juga
dengan classless address.
2.Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar
diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast
digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
Alamat broadcast IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan
paket-paket data “satu-untuk-semua”. Jika sebuah host pengirim yang hendak
mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang
terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan
memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat
IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak
dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network
broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited
Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast
akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat
broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan.
Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast
IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni
0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
a.Network Broadcast
Alamat network
broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host
menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya
adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah
131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah
paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis
kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat
network broadcast.
b.Subnet broadcast
Alamat subnet
broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host
menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai
contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah
131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke
semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau
supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan
alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast
tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP,
sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan
yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
c.All-subnets-directed
broadcast
Alamat IP ini adalah
alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network identifier
yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak
berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan
disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network
identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk
sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed
broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah
alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang
asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas
B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah
131.107.255.255.
Semua host dari sebuah
jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses
paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP
untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam
jaringan berkelas yang asli.Meskipun demikian, hal ini belum banyak
diimplementasikan.
Dengan banyaknya
alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak
relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat
jenis ini telah ditinggalkan.
d.Limited broadcast
Alamat ini adalah
alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1
(11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan
ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone
di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network
identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat
secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP
harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga
server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang
berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan
yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat
ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan,
ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan
pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya
dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited
broadcast.
3.Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar
diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau
berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Alamat IP Multicast
(multicast IP address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu
paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat
multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan
diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang
berada dalam kondisi “listening” terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan
ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi
cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa
tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam
RFC 1112.
Alamat-alamat
multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4,
yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat
224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan
karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet
lokal.
Alamat IP lainnya
Jika ada sebuah
intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP dapat
digunakan.Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing)
atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua
jenis alamat yang dapat digunakan di dalam internet, yaitu public address
(alamat publik) dan private address (alamat pribadi).
1.Alamat publik
alamat publik adalah
alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah
network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang
menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke
Internet.
Ketika beberapa alamat
publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah
router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat
mencapai lokasinya.Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan
dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet.
2.Alamat ilegal
Intranet-intranet
pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke internet
dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik
yang telah ditetapkan oleh InterNIC.Jika sebuah organisasi selanjutnya
memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang
digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah
ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya.Alamat-alamat tersebut dapat
menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal
address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
3.Alamat Privat
Setiap node IP
membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork IP.
Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke
internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap
internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat,
organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet
membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya
tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik
secara global.
Ketika menganalisis
kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer
internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host
di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke
internet.Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya
akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut
melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server
atau e-mail server.Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat
publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node
tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator) yang terhubung
secara langsung ke internet.
Untuk host-host di
dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet,
alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan
mutlak dibutuhkan.Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer
internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut
sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan
alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP
yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi.
Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling
melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat
publik, dan tidak pula sebaliknya.
Ruangan alamat pribadi
yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat
berikut:
* 10.0.0.0/8
* 172.16.0.0/12
* 192.168.0.0/16
* 172.16.0.0/12
* 192.168.0.0/16
a.10.0.0.0/8
Jaringan pribadi
(private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang
mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Private
network 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema
subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
b.172.16.0.0/12
Jaringan pribadi
172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network
identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang
dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan
menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan
privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1
hingga 172.31.255.254.
c.192.168.0.0/16
Jaringan pribadi
192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network
identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang
dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan
menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat
private network 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari
192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
d.169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini
dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk
tidak menggunakannya.Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah
169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask
255.255.0.0.Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam
Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan
alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan
dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet yang sangat pesat.
Karena alamat-alamat
IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network
Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas)
sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke
alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router internet. Kompensasinya, alamat
pribadi tidak dapat dijangkau dari internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas
dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request
tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah
alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah
ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan
Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke internet.
Format Paket IPv4
Paket-paket data dalam
protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram.Sebuah datagram IP terdiri atas
header IP dan muatan IP (payload).Header IP menyediakan dukungan untuk
memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan
datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP Options.Sedangkan payload IP berisi
informasi yang dikirimkan.Payload IP memiliki ukuran bervariasi, berkisar dari
8 byte hingga 65515 byte. Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan,
datagram IP akan “dibungkus” (encapsulation) dengan header protokol lapisan
antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan. Setiap
datagram terdiri dari beberapa field yang memiliki fungsi tersendiri dan
memiliki informasi yang berbeda – beda. Pada gambar di bawah ini .dapat dilihat
struktur dari paket IPv4.
Header IP terdiri atas
beberapa field sebagai berikut:
a. Version. Digunakan
untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan
b. Internet Header
Length. Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP.
c. Type of Service.
Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah datagram
IP.
d. Total Length.
Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan
muatannya.
e. Identification.
Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang akan
difragmentasi..
f. Flags. Berisi dua
buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau
tidak.
* · Bit 0 = reserved,
diisi 0.
* · Bit 1 = bila 0 bisa difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi.
* · Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi lagi.
* · Bit 1 = bila 0 bisa difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi.
* · Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi lagi.
g. Fragment Offset.
Digunakan untuk mengidentifikasikan offset di mana fragmen yang bersangkutan
dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah.
h. Time to Live.
Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan di mana
sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum sebuah router mengabaikan
datagram tersebut.
i. Protocol. Digunakan
untuk mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang lebih tinggi yang
dikandung oleh muatan IP.
J.Header Checksum.
Field ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan
integritas terhadap
header IP.
k. Source IP Address.
Mengandung alamat IP dari sumber host yang mengirimkan datagram IP tersebut.
l. Destination IP
Address. Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP tersebut akan
disampaikan,
Alamat IP versi 6
Berbeda dengan IPv4
yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya
mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun
total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat,
karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai
beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total
alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat
besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis
(hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang
disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan
tabel routing.
Sama seperti halnya
IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat
otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka
dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan
stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa
DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4
yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat
jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat
host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat
tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut
dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah
Format Prefix.
Pengalamatan IPv6
didefinisikan dalam RFC 2373.
Format Alamat
Dalam IPv6, alamat
128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan
ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan
heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya,
format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan
colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal
format.
Berikut ini adalah
contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010
Untuk menerjemahkannya
ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas
harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010
0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Lalu, setiap blok
berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal
dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda
titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Penyederhanaan bentuk
alamat
Alamat di atas juga
dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok yang
berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan
membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
Konvensi pengalamatan
IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni dengan
membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. Jika
sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format
mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat
disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (::). Untuk
menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya
hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya
pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh
setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel
berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.
Alamat asli
|
Alamat asli yang
disederhanakan
|
Alamat setelah
dikompres
|
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2
|
FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2
|
FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
|
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002
|
FF02:0:0:0:0:0:0:2
|
FF02::2
|
Untuk menentukan
berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan tanda dua
titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung berapa
banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan
dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat
FF02::2 hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah
bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.
Format Prefix
Dalam IPv4, sebuah
alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan
menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki
angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena
memang IPv6 tidak mendukung subnet mask.
Prefiks adalah sebuah
bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau
bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier.
Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya
prefiks alamat IPv4, yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks
mementukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai
contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut:
3FFE:2900:D005:F28B::/64
Pada contoh di atas,
64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat, sementara
64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID.
Jenis-jenis Alamat
IPv6
IPv6 mendukung
beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
* Alamat Unicast, yang
menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host
dalam sebuah jaringan.
* Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
* Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many.Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
* Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
* Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many.Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
Jika dilihat dari
cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat
berikut:
* Link-Local,
merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat
berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
* Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
* Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.
* Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
* Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.
Sementara itu, cakupan
alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat.
Unicast Address
Alamat unicast IPv6
dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni:
* Alamat unicast
global
* Alamat unicast site-local
* Alamat unicast link-local
* Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
* Alamat unicast loopback
* Alamat Unicast 6to4
* Alamat Unicast ISATAP
* Alamat unicast site-local
* Alamat unicast link-local
* Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
* Alamat unicast loopback
* Alamat Unicast 6to4
* Alamat Unicast ISATAP
Unicast global
addresses
Alamat unicast global
IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4.Dikenal juga sebagai
Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang
dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan
proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat
IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan
Node).
FIELD
|
PANJANG
|
KETERANGAN
|
001
|
3 bit
|
Berfungsi sebagai
tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini adalah sebuah alamat IPv6
Unicast Global.
|
Top Level
Aggregation Identifier (TLA ID)
|
13 bit
|
Berfungsi sebagai
level tertinggi dalam hierarki routing. TLA ID diatur oleh Internet Assigned
Name Authority (IANA), yang mengalokasikannya ke dalam daftar Internet
registry, yang kemudian mengolasikan sebuah TLA ID ke sebuah ISP global.
|
Res
|
8 bit
|
Direservasikan untuk
penggunaan pada masa yang akan datang (mungkin untuk memperluas TLA ID atau
NLA ID).
|
Next Level
Aggregation Identifier (NLA ID)
|
24 bit
|
Berfungsi sebagai
tanda pengenal milik situs (site) kustomer tertentu.
|
Site Level
Aggregation Identifier (SLA ID)
|
16 bit
|
Mengizinkan hingga
65536 (216) subnet dalam sebuah situs individu. SLA ID ditetapkan di dalam
sebuah site. ISP tidak dapat mengubah bagian alamat ini.
|
Interface ID
|
64 bit
|
Berfungsi
sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik (yang ditentukan
oleh SLA ID).
|
Unicast site-local
addresses
Alamat unicast
site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari
sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik sebuah
organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local dalam
sebuah jaringan adalah mungkin. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah
FEC0::/48.
FIELD
|
PANJANG
|
KETERANGAN
|
111111101100000000000000000000000000000000000000
|
48 bit
|
Nilai ketetapan
alamat unicast site-local
|
Subnet Identifier
16 bit
|
16 bit
|
Mengizinkan hingga
65536 (216) subnet dalam sebuah struktur subnet datar. Administrator juga
dapat membagi bit-bit yang yang memiliki nilai tinggi (high-order bit) untuk
membuat sebuah infrastruktur routing hierarkis.
|
Interface Identifier
|
64 bit
|
Berfungsi sebagai
alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
|
Unicast link-local
address
Alamat unicast
link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama.
Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol
Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas.host-host yang
berada di dalam subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara
otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi
alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang digunakan
oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64.
FIELD
|
PANJANG
|
KETERANGAN
|
1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000000
|
64 bit
|
Berfungsi sebagai
tanda pengenal alamat unicast link-local.
|
Interface ID
|
64 bit
|
Berfungsi sebagai
alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
|
Unicast unspecified
address
Alamat Unicast yang
belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator
atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini sama
dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam
IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).
Unicast Loopback
Address
Alamat unicast
loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess
communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan
adalah 127.0.0.1, sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.
Unicast 6to4 Address
Alamat unicast 6to4
adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet IPv4
agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai pengganti
alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16,
dengan tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks
dengan panjang 48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ
adalah representasi dalam notasi colon-decimal format dari notasi
dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik IPv4. Sebagai contoh alamat
157.60.91.123 diterjemahkan menjadi 2002:9D3C:5B7B::/48.
Meskipun demikian,
alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address,
2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.
Unicast ISATAP Address
Alamat Unicast ISATAP
adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah
Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks
alamat unicast link-local, alamat unicast site-local atau alamat unicast global
(yang dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit
ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang
dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang digunakan dalam alamat
ini dinamakan dengan subnet prefix.Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani
alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan
alamat publik IPv4.
Multicast Address
Alamat multicast IPv6
sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang ditujukan ke
sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface yang dikenali
oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6
adalah FF00::/8.
FIELD
|
PANJANG
|
KETERANGAN
|
1111 1111
|
8 bit
|
Tanda pengenal bahwa
alamat ini adalah alamat multicast.
|
Flags
|
4 bit
|
Berfungsi sebagai
tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient atau bukan. Jika
nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan alamat ini merujuk
kepada alamat multicast yang ditetapkan secara permanen. Jika nilainya 1,
maka alamat ini adalah alamat transient.
|
Scope
|
4 bit
|
Berfungsi untuk
mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti halnya
interface-local, link-local, site-local, organization-local atau global.
Group ID 112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast |
Anycast Address
Alamat Anycast dalam
IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan dengan cara
yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan
oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak klien.Meskipun alamat
anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada
alamat unicast.
IPv6 menggunakan
alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda. IPv6
akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke
interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda
dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena
alamat anycast akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima.
Perbandingan Alamat
IPv6 dan IPv4
Kriteria
|
Alamat IP versi 4
|
Alamat IP versi 6
|
Panjang alamat
|
32 bit
|
128 bit
|
Jumlah total host
(teoritis)
|
232=±4 miliar host
|
2128
|
Menggunakan kelas
alamat
|
Ya, kelas A, B, C,
D, dan E. Template:BrBelakangan tidak digunakan lagi, mengingat telah tidak
relevan dengan perkembangan jaringan Internet yang pesat.
|
Tidak
|
Alamat multicast
|
Kelas D, yaitu
224.0.0.0/4
|
Alamat multicast
IPv6, yaitu FF00:/8
|
Alamat broadcast
|
Ada
|
Tidak ada
|
Alamat yang belum
ditentukan
|
0.0.0.0
|
::
|
Alamat loopback
|
127.0.0.1
|
::1
|
Alamat IP publik
|
Alamat IP publik
IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet (IANA)
|
Alamat IPv6 unicast
global
|
Alamat IP pribadi
|
Alamat IP pribadi
IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet
|
Alamat IPv6 unicast
site-local (FEC0::/48)
|
Konfigurasi alamat
otomatis
|
Ya (APIPA)
|
Alamat IPv6 unicast
link-local (FE80::/64)
|
Representasi
tekstual
|
Dotted decimal
format notation
|
Colon hexadecimal
format notation
|
Fungsi Prefiks
|
Subnet mask atau
panjang prefiks
|
Panjang prefix
|
Resolusi alamat
DNS
|
A Resource Record
(Single A)
|
AAAA Resource Record
(Quad A)
|
0 komentar: