DNS & WEB SERVER

Januari 01, 2019 0 Comments

Modul 10
(DOMAIN NAME SYSTEM) & WEB SERVER

Pengertian DNS (Domain Name System ) 
DNS (Domain Name System) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. Domain Name System ini merupakan sistem penamaan hirarkis yang nantinya didistribusikan untuk suatu komputer, jasa, atau sumber daya terhubung ke Internet maupun jaringan pribadi. DNS biasanya digunakan sebuah Layanan Nama Domain untuk menyelesaikan permintaan untuk nama-nama website menjadi alamat IP untuk tujuan menemukan layanan komputer serta perangkat di seluruh dunia.
Contoh gambar topology dns :


Prinsip Dasar DNS
Domain Name System (DNS) adalah distributed database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). 
DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. 
Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet. DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. 
Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.

Fungsi DNS (Domain Name System) 
Fungsi dasar dari DNS (Domain Name System) adalah untuk menerjemahkan atau mentranslasikan alamat ip menjadi sebuah nama domain dan juga sebaliknya. Contohnya saja alamat facebook.com, google.com, dan situs-situs lainnya merupakan alamat ip dari situs tersebut yang kemudian ditranslasikan menjadi sebuah nama domain.

WEB SERVER
Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan http atau https dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Server web yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan server web antar platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows.

Tugas 

1. Tambahkan 2 buah PC ke jaringan, koneksikan ke switch port yang masih tersedia dan lakukan konfigurasi IP Address static supaya bisa berkomunikasi dengan semua PC yang ada di jaringan!






2. Lakukan konfigurasi DNS Server supaya menambahkan A Record : Google.com yang ada di translate ke salah satu IP Address PC yang baru ditambahkan!

3. Tambahkan juga A Record : uniku.ac.id yang ditranslate ke IP Address PC terkahir yang ditambahkan ke jaringan!

4. Lakukan testing DNS Record dengan menggunakan perintah : nslookup untuk melakukan testing terhadap semua record DNS yang telah diinputkan!

5. Tambahkan A Record : nama_panggilan.com translatekan ke IP 10.10.10.10 kemudian testing dengan perintah nslookup pada salah satu PC!

6. Edit file indeks.html pada HTTP Server, sehingga menampilkan identitas diri (NIM, NAMA, KELAS). Tampilkan file indeks.html yang sudah di edit tersebut dengan menggunakan string A Record (nama dimain yang sudah dibuat di tugas no. 5)





Referensi :
Modul Praktikum Jaringan Komputer Uniku
https://4lrb.blogspot.com/2015/01/pengertian-fungsi-dan-manfaat-dns.html?m=1
http://blog.ugm.ac.id/2010/10/01/web-server-dan-dns-server-6/

0 komentar:

DHCP

Januari 01, 2019 0 Comments

Modul 9
DHCP (DYNAMIC HOST CONIFGURATION PROTOCOL)

PENGERTIAN DHCP 
Dynamic Host Configuration Protocol atau yang sering disingkat DHCP merupakan protokol client-server yang digunakan untuk memberikan alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan secara otomatis.
Alasan mengapa banyak yang menerapkan DHCP adalah kemudahannya dalam pemberian alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan (walau dalam jumlah yang banyak) secara otomatis. Jadi kita tidak perlu memberikan alamat IP secara manual kepada setiap komputer satu per satu.
DHCP server tidak hanya memberikan alamat IP saja, tetapi juga memberikan netmask, host name, domain name, DNS, dan alamat gatewaynya juga. Selain itu, DHCP server juga dapat memberikan parameter lain seperti time server dan lain sebagainya.
Dengan begini, seorang admin server tidak perlu lagi bersusah payah memberikan alamat IP kepada setiap komputer client yang ingin terhubung dengan jaringan. Kalau puluhan komputer client mungkin tidak menjadi masalah, lalu bagaimana kalau ribuan komputer client?

Fungsi DHCP Lengkap
Ada beberapa jenis DHCP yang memiliki fungsi sendiri-sendiri seperti DHCP scope, DHCP lease, dan DHCP option. Untuk lebih jelasnya dibawah ini :
-DHCP Scope
DHCP scope berfungsi sebagai kumpulan alamat IP address yang bisa diberikan (disewakan) kepada DHCP client. Biasanya dalam mensetting DHCP server, hal yang paling sering terjadi kesalahan terdapat pada cara mengkonfigurasu DHCP scope.
-DHCP Lease
DHCP lease berfungsi sebagai periode waktu "penyewaan" alamat IP address oleh DHCP client kepada DHCP server. Biasanya konfigurasi DHCP lease menggunakan DHCP manager atau microsoft management console.
-DHCP Options
DHCP options berfungsi sebagai menu tambahan untuk DHCP client dari DHCP server yang berisikan alamat IP address dan subnet jaringan. Biasanya tambahan yang dimaksud ini seperti router, DNS server, DNS domain name, TCP/IP name server, TCP/IP node type dan TCP/IP scope.

Cara Kerja DHCP Server












TUGAS

Tambahkan sebuah pc ke jaringan dan coba koneksikan ke sebuah switch port yang sudah tersedia lalu selanjutnya setting IP Adress menjadi DHCP
Perintah selanjutnya yaitu tampilkan detail konfigurasi IP Adress yang dikirim oleh server IP lease kepada pc tersebut
Kemudian lakukan konfigurasi DHCP Server sehingga tiap pc client mendapatkan IP di alamat network 10.20.30.0/24 dengan gateway 10.20.30.1 dan dns server 10.20.30.2









Tampilkan hasil perintah ipconfig / all pada salah satu pc client



0 komentar:

DYNAMIC ROUTING

Januari 01, 2019 0 Comments

Modul 8
DYNAMIC ROUTING

Pengertian Dynamic Routing
Dynamic routing adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya . Protokol Routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan lain dan saling memberikan informasi antara satu router dengan router lainnya dan juga saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, Tergantung keadaan jaringannya . Dengan cara ini , router router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data kearah yang benar.
 Dengan kata lain ,routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis

Ciri-Ciri Dynamic Routing
nah untuk ciri ciri dynamic routing tersebut adalah
Router berbagi informasi routing secara otomatis
Jumlah gateway sangat banyak .
Routing tabel dibuat secara dinamik.
Membutuhkan protokol routing (contohnya RIP ,OSPF, dll ).

Pengertian Tabel Routing 
Tabel Routing adalah tabel yang memuat tentang seluruh IP address dari interfaces router dan juga memuat tentang informasi routingnya.
Routing table hanya memberikan informasi sedangkan routing algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya , router hanya tahu cara menghubungkan network atau subnet yang terhubung langsung dengan router tersebut.

Jenis-Jenis dari Protokol routing dinamis 
Jenis jenis dari protokol routing dinamis itu beragam ,contohnya adalah :
RIP ( Routing Information Protocol ).
IGRP ( Internal Gateway Routing Protocol ).
EIGRP ( Enchanced Internal Gateway Routing Protocol ).
OSPF ( Open Shortest Path First ).
BGP ( Border Gateway Protocol ).

Cara konfigurasi $ynamic Route

Pada saat nanti akan melakukan konfigurasi Dynamic route, Tambahkan semua network yang telah diatur pada masing masing router. Misalnya tambahkan semua network pada Sterling ke dalam settingan Router RIP pada Sterling.

1. Desain Jaringan
Di lembar kerja baru cisco packet tracer , buat jaringan sesuai gambar di bawah ini :



2. Konfigurasi IP Adress
Konfigurasi IP Adress di PC
Sesuikan IP Adress pada tiap PC sesuai informasi di bawah ini :
Node IP Adress Netmask Gateway
PC0/Fa0 10.0.1.2 255.255.255.0 10.0.1.1
PC1/Fa0 10.0.2.2 255.255.255.0 10.0.2.1




Konfigurasi IP Adress untuk tiap Router
Router Kuningan Fa0/0 Gateway Kuningan 10.0.1.1 255.255.255.0
Gig1/0 LINKon To Router Cirebon 192.168.1.1 255.255.255.252
Router Cirebon Fa/0 Gateway Net Cirebon 10.0.2.1 255.255.255.0
Gig1/0 LINK To Router Kuningan 192.168.1.2 255.255.255.252


3. Konfigurasi Dynamic Routing OSPF
Tampilkan Routing table pada tiap router sesuaolan dengan tampiilan informasi di bawah ini

Coba lakukan tes menggunakan tool ping dari PC Kuningan
Tambahkan informasi routing pada tiap router dengan protocol dynamic
Masuk ke CLI router Kuningan dan jalankan perintah berikut ini
KUNINGAN#configure terminal
KUNINGAN(config)#router ospf 1
KUNINGAN(config-router)#network 192.168.0.0 255.255.0.0 area 0
KUNINGAN(config-router)#network 10.0.0.0 255.0.0.0 area 1
KUNINGAN(config-router)#exit
KUNINGAN(config)#exit
KUNINGAN#copy run start


Kemudian kita masuk ke CLI router Cirebon dan jalankan perintah di bawah ini
CIREBON#configure terminal
CIREBON(config)#router ospf 1
CIREBON(config-router)#network 192.168.0.0 255.255.0.0 area 0
CIREBON(config-router)#network 10.0.0.0 255.0.0.0 area 1
CIREBON(config-router)#exit
CIREBON(config)#exit
CIREBON#copy run start

Lakukan tes koneksi menggunakan tool ping dari tracert dari PC Kuningan ke semua node jaringan


TUGAS

Dengan menggunakan cisco packet tracer, buat jaringan sesuai gambar di bawah ini


Konfigurasi IP Adress di tiap pc serta router








atur port fast ethernet dan gigabitethernet di tiap router setelah itu lakukan konfigurasi




Tampilkan informasi routing table




Lakukan tes ping


Referensi :
Modul Praktikum Jaringan Komputer UNIKU
http://donyunsa.blogspot.com

0 komentar:

STATIC ROUTING

Januari 01, 2019 0 Comments

Modul 7
STATIC ROUTING

Pengertian static routing
Static routing adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.

Ciri-ciri static routing
a) jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
b) pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
c) biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
d) Rute tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.

Cara kerja static routing
a) Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
b) Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
c) Admin Jaringan menggunakan
perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.

Parameter yang ada pada routing
a) Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
b) Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
c) Pref. Source adalah alamat tujuan
paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
d) Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router

Keuntungan routing static
a) Meringankan kinerja processor router, karena router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
b) Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
c) Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis, karena static router menyediakan control penuh pada routing tabelnya
d) Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik.
e) Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
f) Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu.

Kerugian routing static
a) Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
b) Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
c) Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
d) Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
e) Selalu menggunakan rute yang sama yang kemungkinan bukan rute terbaik.
f) Jika route berubah, static router harus diupdate secara manual.
g) Konfigurasi static routing memiliki
kompleksitas yang bergantung pada jumlah network yang terhubung
h) Jumlah gateway terbatas

TUGAS

1. Tambahkan sebuah network baru dengan nama Majalengka

  • Tambah satu buah router dan satu buah PC untuk MAJALENGKA
  • Untuk semua router KUNINGAN, CIREBON, dan MAJALENGKA, tambahkan interface GigabitEthernet, menjadi dua buah
  • Dan sambungkan sehingga menjadi gambar berikut:
      
2. Tambahkan informasi routing dengan static pada tiap router.
Konfigurasu IP Addressing pada PC MAJALENGKA
Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada tabel berikut:

NO
NODE
IP Address
Netmask
Gateway
1
PCMajalengka/Fa0
192.10.10.2
255.255.255.0
192.10.10.1


IP Addressing pada Router
Lakukan konfigurasi IP address pada router Majalengka sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:

Router Majalengka
Interface
IP Address
Netmask
Fa0/0
172.17.1.1
255.255.255.0
Gig1/0
192.168.2.2
255.255.255.252
Gig2/0
192.168.3.1
255.255.255.252

  
  
  
 

Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Kuningan
Interface
IP Address
Netmask
Fa0/0
172.17.1.1
255.255.255.0
Gig1/0
192.168.1.1
255.255.255.252
Gig2/0
192.168.3.2
255.255.255.252


Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Majalengka
Interface
IP Address
Netmask
Fa0/0
172.17.1.1
255.255.255.0
Gig1/0
192.168.1.1
255.255.255.252
Gig2/0
192.168.2.1
255.255.255.252


Setting Alamat Network
Tambahkan alamat network Kuningan dan Cirebon ke routing tabel Majalengka, dengan settingan berikut : 
Network Kuningan
 Network Cirebon
Tambahkan alamat network Majalengka ke routing tabel Kuningan, dengan settingan berikut : 
  
Tambahkan alamat network Majalengka ke routing tabel Cirebon, dengan settingan berikut : 
3. Buktikan bahwa komunikasi bisa berjalan dengan baik antar tiap PC / Jaringan dengan menggunakan tool ping yang dilakukan dari PC Kuningan ke semua PC 


Referensi :
Modul Praktikum Jaringan Komputer Uniku
https://www.google.com/amp/s/nabilahnfz.wordpress.com/2014/11/30/static-routing-dan-dynamic-routing/amp/
 

0 komentar:

PENGENALAN JARINGAN DENGAN ROUTER

Januari 01, 2019 0 Comments

Modul 6
PENGERTIAN ROUTER

Pengertian Router adalah salah satu perangkat keras jaringan komputer yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya. Router dengan skala besar menawarkan berbagai tingkat fungsionalitas tergantung pada tujuan bagaimana fungsi router dibuat. Menggunakan router yang tepat sangat penting dalam jaringan komputer, sehingga Anda harus memahami berbagai jenis router dan fungsi router yang mereka berikan.

Fungsi router pada umumnya adalah sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Namun router berbeda dengan Switch, karena Switch hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer dan membentuk LAN (local area network). Sedangkan router digunakan untuk menghubungkan antar satu LAN dengan LAN yang lainnya.

Cara kerja router
Router bekerja dengan cara merutekan paket atau data informasi yang disebut dengan routing. Dengan teknik routing tersebut, router dapat mengetahui arah rute perjalanan informasi tersebut akan dituju, apakah berada pada satu jaringan yang sama atau berbeda. Jika informasi yang dituju mengarah kepada jaringan yang berbeda, maka router akan meneruskannya kepada jaringan tersebut, sebaliknya apabila paket yang dituju adalah jaringan yang sama, maka router akan menghalangi paket keluar serta meneruskan paket tersebut dengan routing di jaringan yang sama sampa terkirim ke tujuan.


TUGAS

1. Mengganti Hostname Router

Berikut ini contoh langkah untuk mengganti hostname router dengan nama UNIKU:

router#
router#configure terminal
router(config)#hostname UNIKU
UNIKU(config)#exit
UNIKU#

Ganti hostname router sesuai dengan nama panggilan masing-masing!.
Penginputan mengganti hostname


2. Melihat konfigurasi yang sedang berjalan

Untuk melihat hasil konfigurasi pada router yang sudah kita lakukan, bisa diketahui dengan melihat isi dari file konfigurasu pada router. Perintahnya adalah

UNIKU#show running-config
 **tekan SpaceBar untuk melihat konfigurasi selanjutnya

Coba perhatikan tampilan komfigurasi yang sedang berjalan pada router! Analisan hasil tampilan tersebut!



3. Menyimpan hasil konfigurasi router

Konfigurasi yang sudah kita terapkan dirouter tersimpan sementara di RAM router tersebut, sehingga ketika router di reboot/restart maka konfigurasi tersebut akan hilang. Supaya konfigurasi bisa selalu otomatis diterapkan ketika router dinyalakan maka konfigurasi harus disimpan di memory / startup-config. Berikut adalah perintah untuk menyimpan konfigurasi secara permanen pada router

UNIKU#
UNIKU#copy running-config starup-cofig

Lanjukan dengan menekan tombol enter
Coba simpan konfigurasi ke startup-config, kemudian restart router

lihat kembali konfigurasi yang berjalan dan bandingkan dengan sebelum router di restart.


Referensi :
Modul Jaringan Komputer Uniku
https://panduankomputer-laptop.blogspot.com/2016/11/pengertian-router-dan-fungsinya-lengkap.html?m=1

0 komentar: