STATIC ROUTING
Modul 7STATIC ROUTING
Pengertian static routing
Static routing adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.
Ciri-ciri static routing
a) jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
b) pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
c) biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
d) Rute tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
Cara kerja static routing
a) Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
b) Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
c) Admin Jaringan menggunakan
perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.
Parameter yang ada pada routing
a) Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
b) Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
c) Pref. Source adalah alamat tujuan
paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
d) Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router
Keuntungan routing static
a) Meringankan kinerja processor router, karena router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
b) Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
c) Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis, karena static router menyediakan control penuh pada routing tabelnya
d) Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik.
e) Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
f) Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu.
Kerugian routing static
a) Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
b) Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
c) Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
d) Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
e) Selalu menggunakan rute yang sama yang kemungkinan bukan rute terbaik.
f) Jika route berubah, static router harus diupdate secara manual.
g) Konfigurasi static routing memiliki
kompleksitas yang bergantung pada jumlah network yang terhubung
h) Jumlah gateway terbatas
TUGAS
1. Tambahkan sebuah network baru dengan nama Majalengka
- Tambah satu buah router dan satu buah PC untuk MAJALENGKA
- Untuk semua router KUNINGAN, CIREBON, dan MAJALENGKA, tambahkan interface GigabitEthernet, menjadi dua buah
- Dan sambungkan sehingga menjadi gambar berikut:
2. Tambahkan informasi routing dengan static pada tiap router.
Konfigurasu IP Addressing pada PC MAJALENGKA
Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Konfigurasu IP Addressing pada PC MAJALENGKA
Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada tabel berikut:
NO
|
NODE
|
IP Address
|
Netmask
|
Gateway
|
1
|
PCMajalengka/Fa0
|
192.10.10.2
|
255.255.255.0
|
192.10.10.1
|
IP Addressing pada Router
Lakukan konfigurasi IP address pada router Majalengka sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Majalengka
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
172.17.1.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0
|
192.168.2.2
|
255.255.255.252
| |
Gig2/0
|
192.168.3.1
|
255.255.255.252
|
Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Kuningan
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
172.17.1.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0
|
192.168.1.1
|
255.255.255.252
| |
Gig2/0
|
192.168.3.2
|
255.255.255.252
|
Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Majalengka
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
172.17.1.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0
|
192.168.1.1
|
255.255.255.252
| |
Gig2/0
|
192.168.2.1
|
255.255.255.252
|
Setting Alamat Network
Tambahkan alamat network Kuningan dan Cirebon ke routing tabel Majalengka, dengan settingan berikut :
Network Kuningan
Network Cirebon
Tambahkan alamat network Majalengka ke routing tabel Kuningan, dengan settingan berikut :
Tambahkan alamat network Majalengka ke routing tabel Cirebon, dengan settingan berikut :
3. Buktikan bahwa komunikasi bisa berjalan dengan baik antar tiap PC / Jaringan dengan menggunakan tool ping yang dilakukan dari PC Kuningan ke semua PC
Referensi :
Modul Praktikum Jaringan Komputer Uniku
https://www.google.com/amp/s/nabilahnfz.wordpress.com/2014/11/30/static-routing-dan-dynamic-routing/amp/
0 komentar: