DYNAMIC ROUTING

Modul 8
DYNAMIC ROUTING

Pengertian Dynamic Routing
Dynamic routing adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya . Protokol Routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan lain dan saling memberikan informasi antara satu router dengan router lainnya dan juga saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, Tergantung keadaan jaringannya . Dengan cara ini , router router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data kearah yang benar.
 Dengan kata lain ,routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis

Ciri-Ciri Dynamic Routing
nah untuk ciri ciri dynamic routing tersebut adalah
Router berbagi informasi routing secara otomatis
Jumlah gateway sangat banyak .
Routing tabel dibuat secara dinamik.
Membutuhkan protokol routing (contohnya RIP ,OSPF, dll ).

Pengertian Tabel Routing 
Tabel Routing adalah tabel yang memuat tentang seluruh IP address dari interfaces router dan juga memuat tentang informasi routingnya.
Routing table hanya memberikan informasi sedangkan routing algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya , router hanya tahu cara menghubungkan network atau subnet yang terhubung langsung dengan router tersebut.

Jenis-Jenis dari Protokol routing dinamis 
Jenis jenis dari protokol routing dinamis itu beragam ,contohnya adalah :
RIP ( Routing Information Protocol ).
IGRP ( Internal Gateway Routing Protocol ).
EIGRP ( Enchanced Internal Gateway Routing Protocol ).
OSPF ( Open Shortest Path First ).
BGP ( Border Gateway Protocol ).

Cara konfigurasi $ynamic Route

Pada saat nanti akan melakukan konfigurasi Dynamic route, Tambahkan semua network yang telah diatur pada masing masing router. Misalnya tambahkan semua network pada Sterling ke dalam settingan Router RIP pada Sterling.

1. Desain Jaringan
Di lembar kerja baru cisco packet tracer , buat jaringan sesuai gambar di bawah ini :



2. Konfigurasi IP Adress
Konfigurasi IP Adress di PC
Sesuikan IP Adress pada tiap PC sesuai informasi di bawah ini :
Node IP Adress Netmask Gateway
PC0/Fa0 10.0.1.2 255.255.255.0 10.0.1.1
PC1/Fa0 10.0.2.2 255.255.255.0 10.0.2.1




Konfigurasi IP Adress untuk tiap Router
Router Kuningan Fa0/0 Gateway Kuningan 10.0.1.1 255.255.255.0
Gig1/0 LINKon To Router Cirebon 192.168.1.1 255.255.255.252
Router Cirebon Fa/0 Gateway Net Cirebon 10.0.2.1 255.255.255.0
Gig1/0 LINK To Router Kuningan 192.168.1.2 255.255.255.252


3. Konfigurasi Dynamic Routing OSPF
Tampilkan Routing table pada tiap router sesuaolan dengan tampiilan informasi di bawah ini

Coba lakukan tes menggunakan tool ping dari PC Kuningan
Tambahkan informasi routing pada tiap router dengan protocol dynamic
Masuk ke CLI router Kuningan dan jalankan perintah berikut ini
KUNINGAN#configure terminal
KUNINGAN(config)#router ospf 1
KUNINGAN(config-router)#network 192.168.0.0 255.255.0.0 area 0
KUNINGAN(config-router)#network 10.0.0.0 255.0.0.0 area 1
KUNINGAN(config-router)#exit
KUNINGAN(config)#exit
KUNINGAN#copy run start


Kemudian kita masuk ke CLI router Cirebon dan jalankan perintah di bawah ini
CIREBON#configure terminal
CIREBON(config)#router ospf 1
CIREBON(config-router)#network 192.168.0.0 255.255.0.0 area 0
CIREBON(config-router)#network 10.0.0.0 255.0.0.0 area 1
CIREBON(config-router)#exit
CIREBON(config)#exit
CIREBON#copy run start

Lakukan tes koneksi menggunakan tool ping dari tracert dari PC Kuningan ke semua node jaringan


TUGAS

Dengan menggunakan cisco packet tracer, buat jaringan sesuai gambar di bawah ini


Konfigurasi IP Adress di tiap pc serta router








atur port fast ethernet dan gigabitethernet di tiap router setelah itu lakukan konfigurasi




Tampilkan informasi routing table




Lakukan tes ping


Referensi :
Modul Praktikum Jaringan Komputer UNIKU
http://donyunsa.blogspot.com

STATIC ROUTING

Modul 7
STATIC ROUTING

Pengertian static routing
Static routing adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.

Ciri-ciri static routing
a) jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
b) pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
c) biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
d) Rute tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.

Cara kerja static routing
a) Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
b) Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
c) Admin Jaringan menggunakan
perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.

Parameter yang ada pada routing
a) Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
b) Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
c) Pref. Source adalah alamat tujuan
paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
d) Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router

Keuntungan routing static
a) Meringankan kinerja processor router, karena router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
b) Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
c) Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis, karena static router menyediakan control penuh pada routing tabelnya
d) Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik.
e) Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
f) Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu.

Kerugian routing static
a) Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
b) Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
c) Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
d) Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
e) Selalu menggunakan rute yang sama yang kemungkinan bukan rute terbaik.
f) Jika route berubah, static router harus diupdate secara manual.
g) Konfigurasi static routing memiliki
kompleksitas yang bergantung pada jumlah network yang terhubung
h) Jumlah gateway terbatas

TUGAS

1. Tambahkan sebuah network baru dengan nama Majalengka

  • Tambah satu buah router dan satu buah PC untuk MAJALENGKA
  • Untuk semua router KUNINGAN, CIREBON, dan MAJALENGKA, tambahkan interface GigabitEthernet, menjadi dua buah
  • Dan sambungkan sehingga menjadi gambar berikut:
      
2. Tambahkan informasi routing dengan static pada tiap router.
Konfigurasu IP Addressing pada PC MAJALENGKA
Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada tabel berikut:

NO
NODE
IP Address
Netmask
Gateway
1
PCMajalengka/Fa0
192.10.10.2
255.255.255.0
192.10.10.1


IP Addressing pada Router
Lakukan konfigurasi IP address pada router Majalengka sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:

Router Majalengka
Interface
IP Address
Netmask
Fa0/0
172.17.1.1
255.255.255.0
Gig1/0
192.168.2.2
255.255.255.252
Gig2/0
192.168.3.1
255.255.255.252

  
  
  
 

Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Kuningan
Interface
IP Address
Netmask
Fa0/0
172.17.1.1
255.255.255.0
Gig1/0
192.168.1.1
255.255.255.252
Gig2/0
192.168.3.2
255.255.255.252


Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Majalengka
Interface
IP Address
Netmask
Fa0/0
172.17.1.1
255.255.255.0
Gig1/0
192.168.1.1
255.255.255.252
Gig2/0
192.168.2.1
255.255.255.252


Setting Alamat Network
Tambahkan alamat network Kuningan dan Cirebon ke routing tabel Majalengka, dengan settingan berikut : 
Network Kuningan
 Network Cirebon
Tambahkan alamat network Majalengka ke routing tabel Kuningan, dengan settingan berikut : 
  
Tambahkan alamat network Majalengka ke routing tabel Cirebon, dengan settingan berikut : 
3. Buktikan bahwa komunikasi bisa berjalan dengan baik antar tiap PC / Jaringan dengan menggunakan tool ping yang dilakukan dari PC Kuningan ke semua PC 


Referensi :
Modul Praktikum Jaringan Komputer Uniku
https://www.google.com/amp/s/nabilahnfz.wordpress.com/2014/11/30/static-routing-dan-dynamic-routing/amp/
 

PENGENALAN JARINGAN DENGAN ROUTER

Modul 6
PENGERTIAN ROUTER

Pengertian Router adalah salah satu perangkat keras jaringan komputer yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya. Router dengan skala besar menawarkan berbagai tingkat fungsionalitas tergantung pada tujuan bagaimana fungsi router dibuat. Menggunakan router yang tepat sangat penting dalam jaringan komputer, sehingga Anda harus memahami berbagai jenis router dan fungsi router yang mereka berikan.

Fungsi router pada umumnya adalah sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Namun router berbeda dengan Switch, karena Switch hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer dan membentuk LAN (local area network). Sedangkan router digunakan untuk menghubungkan antar satu LAN dengan LAN yang lainnya.

Cara kerja router
Router bekerja dengan cara merutekan paket atau data informasi yang disebut dengan routing. Dengan teknik routing tersebut, router dapat mengetahui arah rute perjalanan informasi tersebut akan dituju, apakah berada pada satu jaringan yang sama atau berbeda. Jika informasi yang dituju mengarah kepada jaringan yang berbeda, maka router akan meneruskannya kepada jaringan tersebut, sebaliknya apabila paket yang dituju adalah jaringan yang sama, maka router akan menghalangi paket keluar serta meneruskan paket tersebut dengan routing di jaringan yang sama sampa terkirim ke tujuan.


TUGAS

1. Mengganti Hostname Router

Berikut ini contoh langkah untuk mengganti hostname router dengan nama UNIKU:

router#
router#configure terminal
router(config)#hostname UNIKU
UNIKU(config)#exit
UNIKU#

Ganti hostname router sesuai dengan nama panggilan masing-masing!.
Penginputan mengganti hostname


2. Melihat konfigurasi yang sedang berjalan

Untuk melihat hasil konfigurasi pada router yang sudah kita lakukan, bisa diketahui dengan melihat isi dari file konfigurasu pada router. Perintahnya adalah

UNIKU#show running-config
 **tekan SpaceBar untuk melihat konfigurasi selanjutnya

Coba perhatikan tampilan komfigurasi yang sedang berjalan pada router! Analisan hasil tampilan tersebut!



3. Menyimpan hasil konfigurasi router

Konfigurasi yang sudah kita terapkan dirouter tersimpan sementara di RAM router tersebut, sehingga ketika router di reboot/restart maka konfigurasi tersebut akan hilang. Supaya konfigurasi bisa selalu otomatis diterapkan ketika router dinyalakan maka konfigurasi harus disimpan di memory / startup-config. Berikut adalah perintah untuk menyimpan konfigurasi secara permanen pada router

UNIKU#
UNIKU#copy running-config starup-cofig

Lanjukan dengan menekan tombol enter
Coba simpan konfigurasi ke startup-config, kemudian restart router

lihat kembali konfigurasi yang berjalan dan bandingkan dengan sebelum router di restart.


Referensi :
Modul Jaringan Komputer Uniku
https://panduankomputer-laptop.blogspot.com/2016/11/pengertian-router-dan-fungsinya-lengkap.html?m=1

INTERVLAN ROUTING

Modul 5
INTERVLAN ROUTING ( Router on Stick)

Satu VLAN adalah satu broadcast domain, sehingga satu buah komputer di sebuah VLAN tidak dapat terkoneksi dengan komputer yang berbeda VLAN. Agar komputer yang berbeda VLAN dapat terkoneksi maka dibutuhkan perangkat layer 3 yaitu router. Persyaratan router yang dapat dipakai untuk routing VLAN adalah router tersebut harus bisa dibuat trunking ke switch. Oleh karena itu, router-nya harus tersedia interface fastethernet, selain itu IOS untuk router tersebut juga harus mendukung trunking. Cirinya adalah interface-nya bisa dibuat subinterface, dan mendukung enkapsulasi ISL serta DOT1Q. Inter-VLAN routing adalah proses mem-forward traffic network dari satu VLAN ke VLAN lain menggunakan router. VLAN diasosiasikan dengan ip subnet yang unik pada network. Konfigurasi subnet akan memfasilitasi proses routing pada lingkungan beberapa VLAN. Ketika kita menggunakan router untuk memfasilitasi inter-VLAN routing, interface pada router dapat dihubungkan dengan VLAN yang berbeda. Setiap device pada VLAN tersebut mengirimkan traffic melalui router untuk mencapai VLAN lain.

Secara tradisional LAN routing menggunakan router dengan beberapa interface physical. Setiap interface harus dihubungkan dengan network yang berbeda dan dikonfigurasikan dengan subnet yang berbeda. Dalam network tradisional yang menggunakan beberapa VLAN, untuk mensegmentasi network traffic menjadi broadcast domain logical, routing ditunjukkan dengan menghubungkan interface physical router yang berbeda ke port physical switch yang berbeda pula. Port switch terhubung dengan router dalam mode interface port. Setiap router interface kemudian dapat menerima traffic dari VLAN yang telah diasosiasikan dengan switch interface yang terhubung, dan traffic dapat di routing ke VLAN lain yang terhubung dengan interface lain.

Inter-VLAN routing secara tradisional mengharuskan beberapa interface physical pada kedua router dan switch. Bagaimanapun juga, tidak semua konfigurasi inter-VLAN routing mengharuskan beberapa physical interface. Beberapa router software memperbolehkan konfigurasi router sebagai link trunk. Hal ini membuka kemungkinan terjadinya inter-VLAN routing. Router on a stick adalah salah satu jenis konfigurasi router yang mana sebuah interface physical me-routing traffic antara beberapa VLAN pada network. Router interface dikonfigurasikan untuk beroperasi sebagai link trunk dan terhubung dengan sebuah port switch dalam mode trunk. Router menunjukkan inter-VLAN routing dengan menerima traffic VLAN yang telah di tag pada interface trunk dari switch dan secara internal me-routing antar VLAN menggunakan sub-interface. Kemudian router akan mem-forward traffic VLAN yang di tag menuju VLAN tujuan pada interface physical yang sama. Sub-interface adalah beberapa interface virtual yang diasosiasikan dengan interface physical. Sub-interface ini dikonfigurasikan dengan software pada router yang secara independent dikonfigurasikan dengan ip address dan VLAN untuk beroperasi pada VLAN tertentu. Sub-interface dikonfigurasikan untuk beberapa subnet yang berbeda namun berhubungan dengan VLAN lain yang memfasilitasi routing secara logical sebelum frame data di tag VLAN dan dikirimkan ke physical interface.

DESIGN JARINGAN
Desain jaringan untuk praktikum inter VLAN routing sesuai dengan tampilan di bawah ini :


1. Konfigurasi IP di PC 
lakukan konfigurasi IP pada tiap PC, VLAN di switc hnya. 
• Pada pc 0 kita masukan IP 10.10.10.2 yang subnetmask nya yaitu 255.255.255.0 
dengan gateway nya 10.10.10.1.seperti gambar di bawah ini : 

• Sedangkan pada pc 1 kita masukan ip 192.168.1.2 yang subnetmask nya yaitu 255.255.255.0 serta gatewaynya 192.168.1.1 
• pada switch 0 VLAN nya kita setting VLAN 10 yaitu Admin, 20 untuk VLAN public. lalu setting VLAN di tiap port inetrface nya Fa0/10 untuk 10.10.10.2 dengan subnetmask 255.255.255.0 sedangkan Fa0/11-Fa0/20 ini untuk 192.168.1.2 dengan subnetmask 255.255.255.0. 

1. Konfigurasi VLAN,SubInterface dan IP pada Router
Lakukan konfigurasi Interface pada router menggunakan CLI,berikut adalah langkah – langkah nya : 
• Klik kiri pada Router kemudian tekan return 
• Lakukan konfigurasi dengan ketik enable 
Lalu hidupkan interface Fa0/0 yang akan digunakan untuk membuat sub interface untuk VLAN nya. 
Router# 
Router#configure terminal 
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.10 
Router(cofig)#no shut down 
Router(config – subif)#exit 
Router(config)#exit 
Router# 

• Perintah untuk membuat VLAN Admin dan Public 
Router#vlan database 
Router(vlan)#Vlan 10 name Admin 
Router(vlan)#Vlan 20 name Public 

• Perintah untuk membuat sub interface Fa0/0.10 dan memberi ip adress pada sub inetrface Fa0/0.10 untuk VLAN 10. 
Router# 
Router#configure terminal 
Router (config)#interface fastEthernet 0/0.10 
Router (config-subif)#encapsulation dot1Q 10 
Router(config-subif)#ip adress 10.10.10.1 subnetmask nya 255.255.255.0 
Router(config-subif)#no shutdown 
Router(config-subif)#exit 
Router(config)#exit 
Router# 

• Perintah untuk membuat sub interface Fa0/0.20 dan memberi ip adress pada sub interface Fa0/0.20 untuk VLAN 20 
Router# 
Router#configure terminal 
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.20 
Router(config-subif)#ensaptulation dot1Q 20 
Router(config-subif)# ip adress 192.168.1.1 255.255.255.0 
Router(config-subif)#no shutdown 
Router(config-subif)#exit 
Router(config)#exit 
Router# 

• Uji coba hasil konfigurasi


• Kemudian lakukan langkah tes koneksi antar pc memakai ping CMD


PC0 ke PC0(10.10.10.1) 
Hasilnya bisa terkoneksi dapat berkomunikasi 
P C) Gateway PC0(10.10.10.1) 
Hasilnya bisa terkoneksi dapat berkomunikasi 
PC0 ke Gateway PC1 (192.168.1.1) 
Hasilnya terkoneksi dapat berkomunikasi 
PC0 ke PC2(192.168.1.2) 
Hasilnya terkoneksi dapat berkomunikasi


Referensi :
Modul Pratikum Jaringan Komputer Uniku
http://komunitasituny.blogspot.com/2012/03/inter-vlan-routing-cisco-paket-tracert.html?m=1


VLAN TRUNKING

Modul 4
VTP (VLAN Trunking Protokol) adalah adalah suatu protokol untuk mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan. Atau menurut sumber lain mengatakan suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
VLAN merupakan suatu broadcast domain, sekumpulan port atau user yang kita kelompokkan. VLAN dapat mencakup beberapa switch, hal ini dapat dilakukan dengan mengonfigurasi VLAN pada bebarapa switch dan kemudian menghubungkan switch tersebut, dengan satu pasang port per VLAN.
Trunk link tidak dibuat untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN aktif dapat dilewati antar-switch dengan mengguunakan satu trunk link.Adalah mungkin untuk menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap VLAN. Namun dengan semakin banyaknya VLAN yang dibuat, maka jumlah link dapat bertambah dengan cepat. Cara yang lebih efisien adalah dengan menggunakan trunking. Untuk membedakan kepemilikan traffic pada trunk link, switch harus mempunyai metode untuk mengidentifikasi frame setiap LAN.
Sebenarnya fungsi dari VTP adalah memudahkan Jaringan yang mengakomodir dan network administrator dalam mengelola semua VLAN yang berskala besar dan telah dikonfigurasikan pada sebuah internetwork switch. Dalam artian bahwa dengan menggunakan fasilitas VTP, memungkinkan seorang jaringan atas untuk menambah, mengurangi, dan mengganti VLAN, dimana informasi VLAN tersebut kemudian disebarluaskan ke semua switch lainnya di domain VTP tersebut.
Sebuah VLAN Native ditandai dengan sebuah port trunk 802.1Q. Sebuah port trunk 802.1Q mendukung traffic dari banyak VLAN sama seperti traffic yang tidak berasal dari sebuah VLAN. Trunk adalah link point-to point diantara satu atau lebih interface ethernet device jaringan seperti router atau switch. Trunk Ethernet membawa lalu lintas dari banyak VLAN melaluli link tunggal. Sebuah VLAN trunk mengijinkan kita untuk memperluas VLAN melalui seluruh jaringan. Jadi link trunk digunakan untuk menghubungkan antar device intermediate. Dengan menggunakan port trunk, dapat digunakan sebuah link fisik untuk menghubungkan banyak VLAN.
Sebuah port pada Switch Cisco Catalyst mempunyai beberapa mode trunk. Mode trunking tersebut didefinisikan untuk negosiasi antar port yang saling berhubungan dengan menggunakan Dynamic trunking Protocol (DTP). DTP merupakan sebuah protokol keluaran cisco. Switch dari vendor lain tidak mendukung DTP. DTP mengatur negosiasi mode trunk hanya jika port switch dikonfigurasi dalam mode trunk yang mendukung DTP. DTP mendukung baik ISL maupun 802.1Q. Ada tiga mode trunk pada DTP, yaitu : Trunk, Access, Dynamic Auto dan Dynamic Desirable.

Desain Jaringan
Dengan menggunakan simulator cisco packet tracer, buat jaringan sesuai dengan desain berikut ini :

Setelah kita desain jaringannya, kita buat setting IP Address pada setiap PC

PC 0 IP ADDRESS : 10.10.10.10 | SUBNET MASK : 255.255.255.0
PC 1 IP ADDRESS : 10.10.10.11 | SUBNET MASK : 255.255.255.0
PC 2 IP ADDRESS : 10.10.10.12 | SUBNET MASK : 255.255.255.0
PC 3 IP ADDRESS : 10.10.10.13 | SUBNET MASK : 255.255.255.0
PC 4 IP ADDRESS : 10.10.10.14 | SUBNET MASK : 255.255.255.0
PC 5 IP ADDRESS : 10.10.10.15 | SUBNET MASK : 255.255.255.0
PC 6 IP ADDRESS : 10.10.10.16 | SUBNET MASK : 255.255.255.0
PC 7 IP ADDRESS : 10.10.10.17 | SUBNET MASK : 255.255.255.0

Tampak pada tiap switch terdapat dua VLAN yaitu VLAN SERVER dan VLAN ADMIN.


Pada praktikum akan dipraktekan supaya PC yang berada dalam VLAN yang sama meskipun terpisah secara fisik pada switch yang berbeda tetapi masih bisa digabungkan menggunakan metode trunking yang dilewatkan ke interface Fa0/24 sehingga bisa saling berkomunikasi.

Tugas :
1.Tambahkan sebuah Switch kke jaringan, atue konfigurasi VLAN sesuai dengan switch yang lain. Sambungkan UPLINK antar switch dengan metode trunking.
2.Tambah 2 buah PC untuk mewakili server VLAN SERVER dan VLAN ADMIN (sambungkan ke switch port yang baru ditambahkan)!
3.Testing dari PC0 dan PC2 ke PC yang ditambahkan!

Jawab :
Desaign VLAN TRUNKING



Pengkonfigurasian VLAN TRUNKING


Lakukan test ping

 
PC0=>2 Sucess
PC0=>4 Sucess
PC0=>9 Sucess

PC2 => 2 Fail
PC2 => 6 Fail
PC2 => 10 Fail


Kesimpulan
Trunk adalah satu kabel/link yang dapat membawa banyak VLAN, dengan trunk kita dapat menghemat penggunaan kabel/link. Trunk juga membuat jaringan kita tetap aman dari serangan hacker